Remaja-Masjid-Rumah-rumah mewah itu
berjejer di sepanjang jalan kampung Sidakaton dan Sidapurna, Kelurahan
Dukuhturi, Kabupaten Tegal. Kampung ini jaraknya tak jauh dari Kota
Tegal. Dua kampung itu juga berdekatan,pembatasnya jalan selebar hampir
sepuluh meter. Memasuki kampung ini, Mata akan berdecak kagum ketika
melihat jejeran rumah-rumah tegolong mewah itu.
Dua kampung itu memang
tersohor pencetak pedagang Warung Tegal alias warteg. Dari kampung ini
lah para pedagang warteg itu lahir. "Hampir semua warga di sini punya
pengalaman Nge-warteg," ujar Yani, salah satu warga Desa Sidapurna saat
berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu. Yani pun pernah ikut
membuka usaha warteg di kawasan Pabrik Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa
Barat. Namun usaha itu tak berlanjut karena tempatnya mengontrak untuk
usaha warteg sengaja diputus oleh pemiliknya.
"Mungkin karena kalau dipakai warteg itu kotor," ujar Yani.
Yani memperkenalkan
merdeka.com dengan kakaknya, Sutarsih juga pedagang warteg di Pasar
Kemiri Muka, Kota Depok, Jawa Barat. Kebetulan Sutarsih saat itu baru
saja pulang ke kampung halamannya setelah tiga bulan berdagang. Rumahnya
terbilang lumayan untuk seukuran hunian kampung. Lantai keramik dan
bertingkat dua. "Saya baru pulang. Dagangnya gantian sama saudara tiga
bulan sekali," ujar Sutarsih.
ani pun kemudian
menunjukkan rumah salah seorang pedagang warteg juga tetangganya. Rumah
itu berada tepat di depan tempat usahanya membuka warung makanan. "itu
juga dagang warteg, tetapi tidak ada orangnya," ujar Yani sambil
menunjuk rumah hampir jadi tepat di pinggir jalan kampung itu.
Mayoritas kata Yani, di
dua Desa itu memang sepi penghuni. Maklum, kebanyakan dari pemilik rumah
itu ialah pedangan warteg. Mereka merantau sebagai pedagang warteg ke
berbagai daerah. Penduduk asli dua desa itu bisa dilihat tepatnya ketika
Hari Raya Lebaran. Seminggu sebelum hari raya, para pedagang warteg ini
hampir semuanya pulang. Sedangkan seperti hari-hari biasa, kampung itu
sepi. Hanya beberapa orang tua dan jumlahnya pun tak banyak.
"Semua tidak ada orangnya," tutur Yani.
Selain di Desa Sidakaton
dan Sidapurna, ada dua desa lagi juga tersohor sebagai kampung pedagang
warteg. Adalah Desa Cabawan dan Krandol. Dua Desa ini juga mencetak
pedagang-pedagang warteg. Sama seperti pemandangan di Desa Sidakaton dan
Sidapurna, rumah-rumah di Desa Cebawan juga tak kalah mewah.
Rumah-rumah setara dengan Komplek Elit Pondok Indah di Jakarta juga
banyak ditemui di kampung ini.
Kebanyakan, semua
membangun rumah-rumah itu dari duit hasil jualan warteg. "Banyak orang
kampung sini duitnya enggak kepakai," ujar Tarno pedagang Es Dawet saat
ditemui di perempatan Desa Cebawan, Minggu dua pekan lalu. Tarno pun
juga pernah menjadi pedagang warteg, namun dia tak se sukses para
pedagang warteg lain. Alasannya, usaha warteg butuh kesabaran "Saya
enggak kuat, karena dagang warteg itu harus sabar," kata Tarno.
Kampung warteg di empat
desa di Kabupaten Tegal itu memang spesial dibanding desa-desa lain.
Bahkan, Pemerintah Kabupaten Tegal pernah menjadikan Desa Sidapurna
kawasan perumahan percontohan. Namun karena kini rumah mewah sudah
berjejer hingga menjalan ke kampung sebelahnya, kawasan percontohan itu
pun sudah tak ada lagi disematkan. "Dulu memang iya. Tetapi sekarang
sudah tidak. Kan sudah banyak juga yang rumahnya gedong-gedong," ujar
Tarno.
Simak video rumah-rumah mewah Kampung pengusaha warteg berikut:
Sabtu, 18 Juni 2016
nyesal ngak nonton apalagi yang udah donasiin uangnya ke pemilik warteg yang di razia kemarin
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)